Fungsi Power Steering: Apa Itu dan Bagaimana Cara Kerjanya?

  • Bagikan
Fungsi Power Steering

Fungsi Power Steering – Apakah Anda pernah merasakan perbedaan antara mengemudi mobil dengan power steering dan tanpa power steering? Jika ya, maka Anda pasti tahu betapa pentingnya fungsi power steering untuk kenyamanan dan keselamatan berkendara.

Power steering adalah sistem yang membantu Anda mengontrol kemudi mobil dengan lebih mudah dan presisi. Dengan power steering, Anda tidak perlu mengeluarkan banyak tenaga untuk memutar kemudi, terutama saat mobil berjalan lambat atau berhenti. Power steering juga membuat mobil lebih responsif dan stabil saat berbelok atau menghindari rintangan.

Tapi, apa sebenarnya fungsi power steering itu? Bagaimana cara kerjanya? Apa saja jenis-jenisnya? Dan apa saja manfaat dan kekurangannya? Dalam artikel ini, Otomobile akan menjawab semua pertanyaan tersebut dan memberikan Anda informasi lengkap tentang fungsi power steering. Simak terus artikel ini sampai habis, ya!

Apa Itu Power Steering?

Apa Itu Power Steering

Power steering adalah sistem yang menggunakan tenaga hidrolik, listrik, atau keduanya untuk membantu pengemudi mengontrol kemudi mobil. Power steering mengurangi usaha yang diperlukan untuk memutar kemudi dengan memberikan tekanan atau torsi tambahan pada roda kemudi. Power steering juga mengatur rasio putaran antara roda kemudi dan roda depan, sehingga mobil lebih mudah berbelok dengan sudut yang diinginkan.

Power steering pertama kali ditemukan oleh Francis W. Davis pada tahun 1926. Ia adalah seorang insinyur yang bekerja di perusahaan truk Pierce-Arrow. Ia menciptakan sistem power steering hidrolik yang menggunakan pompa untuk menghasilkan tekanan pada silinder yang terhubung dengan roda kemudi. Sistem ini kemudian dipatenkan oleh Davis pada tahun 1932.

Namun, power steering baru mulai digunakan secara luas pada mobil-mobil penumpang setelah Perang Dunia II. Salah satu mobil pertama yang menggunakan power steering adalah Chrysler Imperial pada tahun 1951. Sejak itu, power steering terus berkembang dan bermacam-macam jenisnya.

Cara Kerja dan Fungsi Power Steering

Cara kerja power steering tergantung pada jenisnya. Ada tiga jenis power steering yang umum digunakan pada mobil-mobil modern, yaitu:

  • Power steering hidrolik
  • Power steering elektrik
  • Power steering elektro-hidrolik

Berikut adalah penjelasan singkat tentang masing-masing jenis power steering dan cara kerjanya.

1. Power Steering Hidrolik

Fungsi Power Steering Hidrolik

Power steering hidrolik adalah jenis power steering yang paling tua dan paling banyak digunakan. Power steering hidrolik menggunakan tenaga hidrolik yang dihasilkan oleh pompa yang digerakkan oleh mesin. Pompa ini mengalirkan cairan hidrolik ke silinder yang terhubung dengan roda kemudi. Cairan hidrolik ini menimbulkan tekanan pada piston di dalam silinder, yang kemudian mendorong batang yang terhubung dengan roda depan. Dengan demikian, roda depan akan bergerak sesuai dengan arah putaran roda kemudi.

Power steering hidrolik memiliki beberapa komponen utama, yaitu:

  • Pompa hidrolik: komponen yang menghasilkan tekanan hidrolik dengan mengalirkan cairan hidrolik ke silinder. Pompa hidrolik biasanya digerakkan oleh sabuk yang terhubung dengan poros engkol mesin.
  • Reservoir: komponen yang menyimpan cadangan cairan hidrolik. Reservoir biasanya terletak di dekat pompa hidrolik dan memiliki tutup yang dilengkapi dengan stik pengukur untuk memeriksa tingkat cairan hidrolik.
  • Selang hidrolik: komponen yang menghubungkan pompa hidrolik, reservoir, silinder, dan katup kontrol. Selang hidrolik berfungsi untuk mengalirkan cairan hidrolik dari satu komponen ke komponen lainnya.
  • Silinder hidrolik: komponen yang terdiri dari piston dan batang yang terhubung dengan roda depan. Silinder hidrolik berfungsi untuk mengubah tekanan hidrolik menjadi gerakan mekanik yang menggerakkan roda depan.
  • Katup kontrol: komponen yang mengatur aliran cairan hidrolik ke silinder hidrolik sesuai dengan arah dan kecepatan putaran roda kemudi. Katup kontrol biasanya terletak di dekat roda kemudi dan terhubung dengan poros kemudi.

2. Power Steering Elektrik

Fungsi Power Steering Elektrik

Power steering elektrik adalah jenis power steering yang lebih modern dan hemat energi. Power steering elektrik menggunakan tenaga listrik yang dihasilkan oleh baterai atau alternator untuk membantu pengemudi mengontrol kemudi mobil. Power steering elektrik tidak menggunakan cairan hidrolik, melainkan motor listrik yang terhubung dengan roda kemudi atau roda depan. Motor listrik ini menghasilkan torsi yang sesuai dengan arah dan kecepatan putaran roda kemudi.

Power steering elektrik memiliki beberapa komponen utama, yaitu:

  • Motor listrik: komponen yang menghasilkan torsi listrik dengan menggunakan arus listrik dari baterai atau alternator. Motor listrik biasanya terletak di dekat roda kemudi atau roda depan dan terhubung dengan poros kemudi atau batang kemudi.
  • Sensor sudut kemudi: komponen yang mendeteksi arah dan kecepatan putaran roda kemudi. Sensor sudut kemudi biasanya terletak di dekat roda kemudi dan terhubung dengan poros kemudi.
  • Sensor kecepatan kendaraan: komponen yang mendeteksi kecepatan kendaraan. Sensor kecepatan kendaraan biasanya terletak di dekat roda atau transmisi dan terhubung dengan roda gigi atau sensor magnetik.
  • Unit kontrol elektronik (ECU): komponen yang mengolah data dari sensor sudut kemudi dan sensor kecepatan kendaraan. ECU berfungsi untuk mengatur arus listrik yang dialirkan ke motor listrik sesuai dengan kebutuhan pengemudi. ECU biasanya terletak di bawah dashboard atau di ruang mesin.

Berikut adalah gambar skematik dari power steering elektrik dan cara kerjanya.

3. Power Steering Elektro-Hidrolik

Fungsi Power Steering Elektro Hidrolik

Power steering elektro-hidrolik adalah jenis power steering yang merupakan gabungan dari power steering hidrolik dan elektrik. Power steering elektro-hidrolik menggunakan tenaga listrik untuk menggerakkan pompa hidrolik yang menghasilkan tekanan hidrolik. Tekanan hidrolik ini kemudian digunakan untuk membantu pengemudi mengontrol kemudi mobil. Power steering elektro-hidrolik menggabungkan keunggulan dari power steering hidrolik dan elektrik, yaitu kemudahan pengoperasian dan efisiensi energi12.

Power steering elektro-hidrolik memiliki beberapa komponen utama, yaitu:

  • Pompa hidrolik elektrik: komponen yang menggantikan pompa hidrolik biasa yang digerakkan oleh mesin. Pompa hidrolik elektrik digerakkan oleh motor listrik yang menggunakan arus listrik dari baterai atau alternator. Pompa hidrolik elektrik berfungsi untuk menghasilkan tekanan hidrolik dengan mengalirkan cairan hidrolik ke silinder.
  • Reservoir, selang hidrolik, silinder hidrolik, dan katup kontrol: komponen yang sama dengan power steering hidrolik. Komponen ini berfungsi untuk menyimpan, mengalirkan, dan mengatur cairan hidrolik yang digunakan untuk menggerakkan roda depan sesuai dengan arah dan kecepatan putaran roda kemudi.
  • Motor listrik, sensor sudut kemudi, sensor kecepatan kendaraan, dan unit kontrol elektronik (ECU): komponen yang sama dengan power steering elektrik. Komponen ini berfungsi untuk menghasilkan, mendeteksi, dan mengolah data listrik yang digunakan untuk menggerakkan pompa hidrolik elektrik sesuai dengan kebutuhan pengemudi.

Berikut adalah gambar skematik dari power steering elektro-hidrolik dan cara kerjanya.

Manfaat dan Kekurangan Power Steering

Power steering memiliki banyak manfaat, baik untuk pengemudi maupun untuk kendaraan. Beberapa manfaat power steering adalah:

  1. Meningkatkan kenyamanan berkendara: Fungsi power steering membuat pengemudi tidak perlu mengeluarkan banyak tenaga untuk memutar kemudi, terutama saat mobil berjalan lambat atau berhenti. Power steering juga mengurangi getaran dan kebisingan yang ditimbulkan oleh kemudi.
  2. Meningkatkan keselamatan berkendara: Fungsi power steering membuat mobil lebih responsif dan stabil saat berbelok atau menghindari rintangan. Power steering juga membantu pengemudi mengatasi situasi darurat, seperti ban bocor, jalan licin, atau rem blong.
  3. Meningkatkan efisiensi bahan bakar: Fungsi power steering mengurangi beban mesin yang digunakan untuk menggerakkan pompa hidrolik atau motor listrik. Power steering juga mengurangi gesekan antara roda kemudi dan roda depan, yang dapat menghemat bahan bakar.

Namun, power steering juga memiliki beberapa kekurangan, yaitu:

  • Memerlukan perawatan rutin: Power steering memerlukan perawatan rutin untuk menjaga kinerja dan keawetannya. Power steering hidrolik memerlukan penggantian cairan hidrolik secara berkala, sedangkan power steering elektrik memerlukan pengecekan kabel dan konektor listrik. Power steering juga memerlukan penyetelan dan pengecekan komponen-komponennya, seperti pompa, silinder, katup, motor, sensor, dan ECU.
  • Memerlukan biaya perbaikan yang tinggi: Power steering memiliki komponen yang kompleks dan mahal, yang dapat meningkatkan biaya perbaikan jika rusak atau bermasalah. Power steering hidrolik rentan terhadap kebocoran cairan hidrolik, yang dapat merusak komponen lainnya. Power steering elektrik rentan terhadap gangguan listrik, yang dapat mengakibatkan kerusakan motor atau ECU.
  • Memerlukan sistem cadangan yang handal: Power steering dapat mengalami kegagalan atau kerusakan yang mengakibatkan hilangnya fungsi power steering. Hal ini dapat menyebabkan pengemudi kesulitan mengontrol kemudi mobil, yang dapat berbahaya. Oleh karena itu, power steering memerlukan sistem cadangan yang handal, seperti sistem mekanik atau hidrolik, yang dapat mengambil alih fungsi power steering jika terjadi kegagalan.

Cara Merawat Power Steering

Power steering adalah sistem yang penting untuk kenyamanan dan keselamatan berkendara. Oleh karena itu, power steering perlu dirawat dengan baik agar tetap berfungsi dengan optimal dan awet. Berikut adalah beberapa tips cara merawat power steering yang bisa Anda lakukan:

1. Periksa tingkat dan kondisi cairan hidrolik

Jika Anda menggunakan power steering hidrolik atau elektro-hidrolik, Anda perlu memeriksa tingkat dan kondisi cairan hidrolik secara rutin. Anda bisa menggunakan stik pengukur yang ada di tutup reservoir untuk memeriksa tingkat cairan hidrolik. Pastikan cairan hidrolik berada di antara garis minimum dan maksimum. Jika cairan hidrolik kurang, Anda perlu menambahkannya sesuai dengan spesifikasi yang direkomendasikan oleh produsen. Anda juga perlu memeriksa kondisi cairan hidrolik, apakah berwarna merah, bersih, dan tidak berbusa. Jika cairan hidrolik berwarna gelap, kotor, atau berbusa, Anda perlu menggantinya dengan yang baru.

2. Periksa kabel dan konektor listrik

Jika Anda menggunakan power steering elektrik atau elektro-hidrolik, Anda perlu memeriksa kabel dan konektor listrik secara rutin. Anda perlu memastikan bahwa kabel dan konektor listrik tidak rusak, putus, atau lepas. Anda juga perlu memastikan bahwa kabel dan konektor listrik tidak terkena air, minyak, atau kotoran yang dapat menyebabkan korsleting atau kebakaran. Jika Anda menemukan masalah pada kabel atau konektor listrik, Anda perlu memperbaikinya segera atau menggantinya dengan yang baru.

3. Periksa komponen power steering

Anda perlu memeriksa komponen power steering secara rutin, seperti pompa, silinder, katup, motor, sensor, dan ECU. Anda perlu memastikan bahwa komponen power steering tidak rusak, bocor, aus, atau longgar. Anda juga perlu memastikan bahwa komponen power steering tidak terkena karat, korosi, atau kerak yang dapat mengganggu kinerjanya. Jika Anda menemukan masalah pada komponen power steering, Anda perlu memperbaikinya segera atau menggantinya dengan yang baru.

4. Lakukan penyetelan dan pengecekan power steering secara berkala

Anda perlu melakukan penyetelan dan pengecekan power steering secara berkala, setidaknya setiap 6 bulan atau 10.000 km. Anda perlu menyetel rasio putaran antara roda kemudi dan roda depan, agar sesuai dengan spesifikasi yang direkomendasikan oleh produsen. Anda juga perlu mengecek fungsi power steering, apakah bekerja dengan baik dan lancar. Anda bisa melakukan penyetelan dan pengecekan power steering di bengkel resmi atau terpercaya, yang memiliki alat dan tenaga ahli yang sesuai.

Kesimpulan

Power steering adalah sistem yang membantu pengemudi mengontrol kemudi mobil dengan lebih mudah dan presisi. Power steering menggunakan tenaga hidrolik, listrik, atau keduanya untuk memberikan tekanan atau torsi tambahan pada roda kemudi. Power steering juga mengatur rasio putaran antara roda kemudi dan roda depan, sehingga mobil lebih mudah berbelok dengan sudut yang diinginkan.

Fungsi power steering memiliki banyak manfaat, seperti meningkatkan kenyamanan, keselamatan, dan efisiensi berkendara. Namun, power steering juga memiliki beberapa kekurangan, seperti memerlukan perawatan rutin, biaya perbaikan yang tinggi, dan sistem cadangan yang handal. Oleh karena itu, power steering perlu dirawat dengan baik agar tetap berfungsi dengan optimal dan awet.

Demikian artikel Otomobile tentang fungsi power steering. Kami harap artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan Anda tentang power steering. Jika Anda memiliki pertanyaan, saran, atau masukan, silakan tulis di kolom komentar di bawah ini

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *